Sabtu, 10 Januari 2015

MEMAKNAI MAULID NABI MUHAMMAD SAW DALAM MENUNTUT ILMU




 
Peringatan Maulid Nabi terasa penting dewasa ini karena kita menghadapi tantangan yang berat dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang bagaimana, tentunya pendidikan yang berdasarkan aqidah tauhid dan nilai-nilai moral keagamaan.

Derasnya arus informasi yang menerpa kita, seringkali mengandung hal-hal yang bertentangan dengan pesan-pesan Illahi. Sajian informasi dan hiburan dapat membuat pemirsanya, termasuk anak-anak sekolah, bersikap tak perduli, atau bahasa gaulnya cuek bebek; tidak hemat alias boros; gampang berang tapi kurang daya juang, tak mampu mencipta tapi bisanya cuma meminta.

Saat ini banyaknya kebebasan dalam berbagai bentuk hiburan dengan dalih demokrasi, membuat kita kurang mengenal pribadi Rasulullah. Padahal, beliau adalah teladan bagi umat manusia. Maka dengan memperingati hari kelahirannya, mari kita tingkatkan amal ma’ruf nahi munkar.

Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak manusia. Bagi dunia pendidikan, terutama bagi yang masih belajar di sekolah dasar, pendidikan akhlak merupakan hal yang mendasar dan sangat-sangat penting. Karena dari sinilah kita akan melangkah ke masa depan untuk mencapai cita-cita dengan baik dan benar.

Dalam kaitan itu, maka di sekolah kita, telah diadakan pendidikan agama,MMQ (Membaca Menulis Quran), pengajian, dan pelajaran lain yang berwawasan kemandirian, kejujuran, keikhlasan, keuletan, ketelitian, dan semacamnya. Semuanya ini akan menjadi modal dasar dalam membangun nusa dan bangsa dengan ridho Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW adalah seorang tauladan yang baik. Sebagai contoh, rasul adalah seorang yang rajin, penolong, dan rendah hati; pedagang yang jujur dan sukses; ayah yang bijaksana dan mengayomi; guru yang sabar dan telaten dalam mendidik; serta pemimpin bangsa yang tegas dan berwibawa. Maka layaklah Rasulullah dijadikan tauladan bagi umat manusia dalam menjalankan amal ma’ruf nahi munkar.

Sebenarnya hal itu telah dinyatakan secara jelas sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Ahzab ayat 21: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Oleh karenanya, penting bagi kita umat Islam melakukan perenungan, apa yang dapat diteladani dari Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan Maulid Nabi Muhammmad SAW ini, sungguh elok bila kita tak menjadikan peringatan itu sekedar peringatan. Peringatan Maulid Nabi justru harus dijadikan media untuk mawas diri, sejauhmana kita menjalankan ajaran-ajaran yang diwahyukan kepadanya.

Hal ini sangat penting, karena mengenal Nabi Muhammad SAW secara utuh adalah pintu masuk untuk menjadi pelajar yang tangguh secara jiwa dan raga dalam menghadapi tantangan selama menjalankan pendidikan. Menjadi pelajar yang gigih dan gagah, tetapi tetap rendah hati, jujur, toleransi dan menghargai satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar